Monday, May 22, 2017

Tangisan Seorang Ibu Mertua

Mertua 

Adalah Ibu atau Ayah dari suami atau Istri kita. Yang seharusnya saat kita menikah kita bisa menerima mertua layaknya seperti Ibu dan Ayah kita sendiri dan sebaliknya ketika kita sudah jadi menantu sang mertua harus menerima kita sebagai anaknya sendiri. Tidak ada kata pilih kasih, beda perilaku dan beda kasih sayang. Semua harus sama karena dengan demikian keluarga akan merasakan kedamaian tanpa ada salah paham. Dengan adanya menerima dari semua pihak hubungan antara mertua dan menantu akan terasa sangat indah.

Tangisan Seorang Ibu Mertua

Ya, yang diharapkan semua keluarga pastinya hubungan menantu dan mertua bisa saling mengasihi,menghargai dan menyayangi. Tapi beda dengan ibu Tuti. Ibu tuti adalah seorang single perent karena suaminya sudah lama meninggal, dia sekarang bekerja sebagai petani di desanya. Tapi harta peninggalan suaminya cukup banyak ada rumah yang cukup mewah, sawah beberapa kotak, hewan ternak, tanah dan harta berupa tabungan dan perhiasan. Dan dia hanya punya anak satu, laki-laki namanya Teguh. Ibu tuti setiap hari selalu merawat Teguh meskipun teguh sudah dewasa dia masih saja memanjakan Teguh, boleh sih memanjakan anak tapi jangan sampai keterlaluan karena hal itu akan berdampak tak baik bagi kehidupan anaknya kelak. Teguh yang sudah dewasa selalu malas bekerja, tak mau mengerti keadaan ibunya.
Tangisan Seorang Ibu Mertua
Dan suatu ketika teguh mulai mengenal seorang wanita yang bernama Niken. Niken adalah anak dari keluarga yang sederhana, beda dengan keadaan Teguh yang dilihat dari keluarga yang mampu. Mengenal niken, Teguh mulai rajin bekerja dan tak malas-malasan lagi. melihat itu semua bu tuti senang sekali karena anaknya menjadi lebih baik lagi ketika mengenal Niken. Dan merekapun mempunyai hubungan yang spesial dan akhirnya Teguh pun melamar niken dengan persetujuan dari ibu tuti. Dengan harapan ibu tuti yang besar supaya anaknya dapat menjadi lebih baik lagi karena harus bertanggung jawab pada istrinya dan selalu menyayanginya. Pernikahanpun telah terlaksana, Niken bertempat tinggal di rumah bu Tuti, pada awalnya Niken sangat sayang terhadap ibu tuti ibaratkan impian ibu tuti mempunyai menantu yang baik telah tercapai, mungkin saking senangnya ibu tuti menceritakan kepada tetangga dan saudaranya bahwa menantunya sangat baik terhadapnya. tapi setelah tiga bulan berlalu Niken menjadi berubah sikapnya terhadap ibu tuti tak sopan dan selalu membentak. itu dilakukannya ketika Teguh tak berada dirumah. ibu tuti seperti pembantu di rumahnya sendiri, di suruh ngepel, nyetrika, nyuci dan melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan seorang pembantu. Dan jahatnya lagi, ketika teguh pulang kerja, Niken selalu melapor bahwa ibu tuti hanya bisa bermalas-malas an tak mau membantu membersihkan rumah hanya bisa makan tidur makan dan tidur.

Mendengar itu semua teguh pun marah kepada ibu tuti, ibu tuti pun menangis dan sangat sedih. Betapa kecewanya dia terhadap menantunya, dia selalu sayang terhadapnya tapi kasih sayangnya itu tak pernah dianggap.Setiap hari ibu tuti selalu mengeluarkan air mata sampai akhirnya menantunya itu hamil dan melahirkan. Ketika melahirkan menantunya mersakan sangat kesakitan dan ibu tuti berniat ingin membantu dia tapi apa dia malah dibentak oleh niken dan di suruh pergi. Orang tua niken datang, tanpa menyapa ibu tuti mereka langsung masuk dan memperlihatkan wajah yang tidak enak terhadap ibu tuti, Ibu tuti pun tak bisa membendung air matanya dia hanya bisa berdoa kepada Allah supaya menantu dan cucunya baik-baik saja. Cucu nya pun terdengar menangis ibu tuti pun kembali masuk dan ingin menggendong cucunya, tapi apa kata niken,, Ibu tuti tak diperbolehkan menggendong cucunya katanya nanti bisa sakit karena bakteri yang ada ditubuh ibu tuti yang kotor. Dan orang tua Niken pun menyuruh ibu tuti untuk keluar ruangan, Teguh saat melihat ibu nya diperlakukan seperti itu bukannya membela ibunya malah memarahi ibunya. baca juga : mencintaimu apakah berdosa untukku?

Merasakan yang teramat sakit ibu tuti pulang kerumah dengan air mata yang tak tertahankan, dia pulang kerumah menyediakan tempat untuk menantu dan cucunya saat kembali dari rumah sakit. Akhirnya merekapun pulang, dengan senyuman ibu tuti menyapa menantu dan keluarganya, tapi tak ada secuil senyuman yang terlontar untuk ibu tuti. Ibu tuti hanya diam dan melakukan apa yang diperintahkan menantunya. Dan suatu ketika saat mengambilkan minum menantunya ibu tuti tak sengaja menumpahkan air pada tubuh menantunya, ibu tutipun langsung dicaci maki oleh niken, dan teguhpun datang, Niken pun melapor bahwa ibunya selalu bertindak kasar terhadap dia. Mendengar cerita Niken, Teguhpun tega mengusir ibu tuti dari rumah, ibu yang selalu merawat dia, memanjakan dia dan selalu menyayanginya. Tak ada hati nurani sedikitpun teguh terhadap ibunya. Ibu tuti pun pergi dengan menangis, melihat keadaan ibu tuti ada tetangga yang kasihan terhadapnya dan menyuruhnya tinggal bersama dia.

Dengan bekerja sebagai kuli petani ibu tuti mulai membangun rumah kecil dari kayu yang berada di tanah tetangganya, dengan sederhana dia mulai hidup baru tanpa anaknya, rasa kecewa dan pahit yang dirasakan ibu tuti selalu ada di fikiran ibu tuti, ketika teringat akan kelakuan menantunya ibu tutipun menangis di rumah kecil dari kayu miliknya. Beberapa tahun telah berlalu, tanpa ada kabar, jengukan dari anak dan menantunya ibu tuti tinggal sendirian. Dan pada tahun yang ke tiga anaknya teguh mulai menghampirinya dengan membawa cucunya tanpa ada menantunya, teguh menangis meminta maaf terhadap ibunya. dia bercerita kalau harta peninggalan ayahnya ludes dihabiskan oleh Niken dengan hidup berfoya-foya, dan ketika hartanya habis Teguh ditinggalkan oleh niken pergi bersama laki-laki kaya lagi. Mendengar itu semua ibunya menangis dan memeluknya dan berkata "tanpa kamu minta maaf guh, ibu sudah memaafkanmu, tapi ibu sudah tak punya apa-apa hanya gubuk yang terbuat dari kayu inilah tempat tinggal ibu" teguhpun menjawab bahwa dia akan bekerja keras mengembalikan apa yang dulu dipunyai oleh ibunya dan akhirnya teguhpun pergi menjadi TKI di Inggris. anaknya dititipkan kepada ibunya, Dan lima tahun kemudian teguh pulang dan mampu membeli rumah untuk ibunya dan hidupnya kembali seperti dulu, dan teguhpun berjanji kepada ibunya bahwa tak akan menyakiti hati ibunya lagi. Meskipun dulu sangat menderita sekarang ibu tuti sudah bahagia kembali bersama teguh dan cucunya.

Nah sahabat, jangan pernah sekalipun memandang ibu mertua itu jahat, suka membedakan dan menjengkelkan. Setiap orang itu berbeda, yakinlah jika kamu baik terhadap mertuamu, mertuamupun akan bisa lebih baik dari kamu.

Kunjungi Blog Aku yang lain gann :
Toko Online Komputer dan CCTV Termurah
Majalah dan Berita System Security Terbaru


EmoticonEmoticon